BAB 1 :
Meyakini Kitab-Kitab Allah, Mencintai Al-Qur’an
1.
Pengertian Iman
Kepada Kitab-Kitab Allah SWT
·
Iman kepada
kitab Allah berarti percaya dan yakin dengan sepenuh hati bahwa Allah telah
menurunkan kitab-kitab Nya kepada para Rasul-rasulNya.
·
Ajaran dalam
kitab tersebut disampaikan sebagai pedoman hidup agar dapat meraih kebahagiaan
di dunia dan akhirat.
·
Anugerah
diturunkannya kitab-kitab Allah bagi manusia
è Manusia dikaruniai akal dan pikiran, sehingga dapat
mengkaji ilmu pengetahuan yang ada di ddalamnya.
è Dapat memeberi jalan keluar terhadap setiap masalah
dan kesulitan yang dihadapi oleh manusia.
è Manusia dapat membedakan antara yang benar (haq) dan
yang yang salah (batil).
Dalil
Naqli tentang beriman kepda kitab-kitab Allah terdapat pada surat Al-Maidah
ayat 16
Artinya:
“Dengan kitab itulah Allah memberi petunjuk kepada orang yang mengikuti
keridlaanNya ke jalan keselamatan dan (dengan kitab itu pula) Allah
mengeluarkan orang itu dari gelap gulita kepada cahaya dengan izinNya dan
menunjukkan ke jalan yang lurus.
2.
Nama-nama Kitab
Allah dan Rasul Penerimanya
a)
Kitab Taurat
Taurat merupakan kitab Allah yang
diturunkan kepada Nabi Musa sebagai petunjuk baginya dan kaum Bani Israel. Kitab
Taurat diterima oleh Nabi Musa di bukit Sinai setelah beliau bermunajat kepada
Allah SWT . Nabi Musa menerima Taurat berupa tulisan pada kepingan batu.
Taurat dalam bahasa Ibrani disebut thora yang berarti ajaran. Kata thora diterjemahkan dalam bahsa Yunani
Kuno dengan nomos (hukum). Kata Taurat disebut dalam beberapa ayat Al-Qur’an.
Salah satunya pda surah Al-Isra’ ayat 2
Artinya: Dan kami berikan kepada Musa,
kitab (Taurat) dan kami jadikannya petunjuk bagi bani Israel (dengan firman),
“Janganlah kamu mengambil pelindung selain Aku”
Ajaran bagi kaum Nabi Musa dalam kitab
Taurat terkandung dalam Sepuluh Perintah, yaitu:
1)
Hormati dan
cintailah Allah yang Maha Esa
2)
Sebutlah nama
Allah dengan hormat
3)
Sucikanlah hari
Sabtu
4)
Hormatilah ibu
bapakmu
5)
Jangan membunuh
6)
Jangan berbuat
zina
7)
Jangan mendekat
(ingin) berbuat zina
8)
Jangan mencuri
9)
Jangan berdusta
10)
Jangan mengambil
hak milik orang lain
b)
Kitab Zabur
Kitab Zabur merupakan kitab Allah yang
diturunkan kepda Nabi Daud sebagai pedoman bagi umatnya. Kebenaran kitab Zabur
dijelaskan pada beberapa ayat Al-Qur’an. Salah satunya pda QS. Al-Isra’ ayat
55:
Artinya: Dan Tuhanmu lebih mengetahui
siapa yang di langit dan di bumi. Dan sungguh, Kami telah memberikan kelebihan
kepada sebagian nabi-nabi atas sebagian (yang lain), dan Kami berikan Zabur
kepada Daud.
Kata Zabur berasal dari kata Zabara yang
berarti “menulis”, “menulis dengan sempurna” atau “mengukir tulisan pada batu”.
Zabur dalam bahasa Arab disebut Mazmur yang berarti nyanyian. Kitab Zabur
berisi 150 nyanyian Nabi Daud yang beliau senandungkan sebagai ungkapan semua
hal yang pernah beliau alami semasa hidup meliputi permintaan ampun atas dosa,
sukacita karena kemenangan atas musuh, dan kemuliaan Allah SWT.
c)
Kitab Injil
Kitab Injil merupakan
kitab Allah yang diturunkan kepada Nabi Isa. kitab injil berisi ajaran Allah
bagi kaum Bani Israel. Injil adalah ejaan Arab dari kata “euanggelion” yang
artinya kabar baik. Isi pokok Kitab Injil:
1)
Perintah kembali
pada tauhid yang murni
2)
Ajaran yang
menyempurnakan kitab Taurat
3)
Pembenaran
terhadap kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya
4)
Ajaran agar
hidup sederhana dan menjauhi sifat tamak
Firman
Allah dalam QS Al Maidah ayat 46
Artinya:
Dan Kami teruskan jejak mereka dengan mengutus Isa putra Maryam, membenarkan
kitab yang sebelumnya, yaitu Taurat. Dan Kami menurunkan Injil kepadanya, di dalamnya
terdapat petunjuk dan cahaya, dan membenarkan kitab sebelumnya, yaitu Taurat
dan sebagai petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa.
d)
Kitab Al-Qur’an
Al-Qur’an berasal dari bahasa Arab yang
berarti bacaan atau sesuatu yang dibaca berulang-ulang. Kata Al-Qur’an adalah bentuk
kata benda dari kata kerja qara’a yang artinya membaca. Subhi as-Salih
mendefinisikan Al-Qur’an adalah kalam Allah dan merupakan mukjizat yang
diturunkan kepda Nabi Muhammad SAW secara mutawatir (bertahap) dan membacanya
termasuk ibadah.
Al-Qur’an tidak turun sekaligus.
Ayat-ayat Al-Qur’an turun secara berangsur-angsur selama 22 tahun 2 bulan 22
hari. Al-Qur’an terdiri atas 114 bagian yang dikenal dengan nama surah dan
6.236 ayat.
Kitab Al-Qur’an diwahyukan oleh Allah
kepada Nabi Muhammad. Al-Qur’an diturunkan untuk seluruh umat manusia.
Al-Qur’an diwahyukan untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia hingga akhir
zaman. Dengan demikian, kitab Al-Qur’an yang diterima Nabi Muhammad merupakan
petunjuk, pemberi peringatan, dan pedoman bagi seluruh umat manusia agar
memperoleh keselamatan, baik di dunia maupun akhirat.
Firman Allah dalam QS Al Furqan ayat 1:
Artinya: Mahasuci Allah yang telah
menurunkan Furqan (Al-Qur’an) kepada hambaNya (Muhammad) agar dia menjadi
pemberi peringatan bagi seluruh alam (jin dan manusia).
Ayat tersebut menjelaskan bahwa
Al-Qur’an merupakan pemberi peringatan dan pedoman bagi seluruh manusia.
Dari segi kandungan, Al-Qur’an dapat
dilihat dari 3 aspek, yaitu:
1)
Isi kandungan
Al-Qur’an merupakan isyarat ilmiah. Al-Qur’an memberikan banyak informasi
mengenai ilmu pengetahuan meskipun kadang hanya dalam bentuk isyarat ilmiah.
2)
Isi kandungan
Al-Qur’an merupakan sumber hukum. Al-Qur’an memberi andil besar dalam
pertumbuhan dan perkembangan hokum. Bahkan Al-Qur’an tetap merupakan produk hokum yang ideal hingga masa
kini.
3)
Isi kandungan
Al-Qur’an menerangkan suatu ibrah
(teladan) dan kabar gaib, baik yang terjadi pada masa lalu, sekarang, maupun
yang akan datang. Al-Qur’an mengandung berita tentang hal-hal gaib, seperti
surga, neraka, dan kiamat.